Rabu, 29 Februari 2012

Berhasil Jebol Chrome, Google Beri Rp 9 Miliar

Google ChromePeramban Google Chrome turut berpartisipasi dalam festival retas maraton (hackathon) tahunan yang diselenggarakan pada Rabu, 6 Maret 2012 di gedung CanSec West Security, Vanchouver, Kanada. Selama tiga tahun terakhir, mesin peselancar Chrome belum pernah jebol. Adapun peramban lain seperti Firefox, Internet Explorer, dan Safari sudah lebih dulu takluk oleh para peretas.

Google mengomentari kompetisi ini melalui blognya, “Kendati kami bangga dengan rekor tak terkalahkan, namun kami khawatir hal tersebut menyebabkan sulitnya mengembangkan situs ini". Agar pertandingan lebih menarik, Google membuat taruhannya menjadi lebih tinggi.

Situs yang merajai mesin pencari itu tidak hanya menawarkan hadiah bagi yang berhasil membajak Chrome, tapi juga menyediakan US$ 20 ribu atau sekitar Rp 182 juta bagi yang mampu meretas piranti lunak Windows, Flash, dan device drivers.

Google pun siap memberikan US$ 40 ribu atau Rp 364 juta bagi yang berhasil meretas Chrome ke bagian yang lebih spesifik dan membasmi virus. Hadiah semakin tinggi jika peserta berhasil meretas Chrome secara keseluruhan. Google rela membuang US$ 60 ribu atau Rp 545 juta bagi yang sukses menyusup ke mesin peselancar teranyar itu.

Total hadiah senilai US$ 1 juta atau Rp 9 miliar tidak diberikan kepada satu pemenang. Jumlah itu dibagi-bagikan untuk beberapa pemenang.

“Kami memberikan kesempatan bagi orang yang ingin mempelajari sistem kami,” ujar pihak Google melalui blognya. “Selain itu, kami ingin orang dapat memperbaiki sistem dari ancaman virus.”

Senin, 06 Februari 2012

Tarif Internet Turun Tunggu "100 Persen"

jaringan internetKabar bagus buat pengguna Internet di Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring berjanji tarif internet broadband di Indonesia akan turun asalkan semua sudah terhubung.

Sementara saat ini, ujar Tifatul, pembangunan infrastruktur broadband internet di Indonesia baru selesai sekitar 80 persen.

Jaringan internet tersebut ditargetkan rampung secara keseluruhan pada tahun 2015 sesuai target pencapaian Indonesia Broadband pada 2015.

Indonesia Timur

"Semua jaringan internet (backbone) di Indonesia sudah terkoneksi sekitar 80 persen, menyisakan Manado, Ternate, dan Papua," kata Tifatul dalam acara "Seminar Internet Sehat dan Aman" di Hotel Pullman, Jakarta (6/2/2012).

Saat ini, Telkom disebut baru menyelesaikan pembangunan jaringan backbone fiber optic sekitar 82 persen. Pada 2012 mereka akan membangun jaringan internet, khususnya di kawasan Indonesia bagian timur.

Menurut rencana pemerintah, pembangunan infrastruktur jaringan internet tersebut akan meliputi Manado, Ternate, hingga Sorong, Papua.

Lantas, jaringan tersebut akan dikoneksikan dengan wilayah Merauke, Maluku, ke Kupang Nusa Tenggara Barat.

"Jika pembangunan infrastruktur tersebut rampung, maka jaringan broadband di seluruh Indonesia akan terkoneksi semua. Harga broadband (tarif data) pun akan turun," tambahnya.

Tak bisa diprediksi

Kendati demikian, pemerintah tidak bisa memprediksi besaran penurunan tarif akibat pembangunan jaringan internet yang sudah terkoneksi semua di seluruh Indonesia.

Selain dengan infrastruktur, pengguna internet di Indonesia yang semakin bertambah, menurutnya, juga akan menyebabkan penurunan harga broadband di Tanah Air.

Saat ini, Indonesia memiliki hampir 45 juta pengguna internet, naik 21 persen dalam lima tahun terakhir. Sedangkan penetrasi komputer rumah tangga tingkat pertumbuhannya 25,8 persen per tahun.

Jumlah tersebut menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan jumlah pengguna baru internet yang tercepat di dunia.

"Jumlah pengguna internet kita membeludak luar biasa, mulai dari 2 juta, 4 juta, hingga 45 juta pengguna. Dengan semakin meluasnya pembangunan broadband, maka otomatis juga akan meningkatkan jumlah pengguna broadband di Tanah Air," jelasnya. Semoga cepat terealisasikan.
www[dot]kompas[dot]com