Anda tidak perlu ragu lagi untuk menyiapkan diri atau justru menghindar ketika pria pasangan Anda mulai 'beraksi'.
Banyak pria tidak ragu untuk menunjukkan dirinya ingin bercinta dengan Anda, namun lebih banyak lagi yang berusaha menutup-nutupinya. Entah karena alasan malu, takut ditolak, atau justru ingin memberikan kejutan pada Anda, seorang pria lebih suka menutupi hasratnya untuk bercinta. Namun tenang saja, kita tetap bisa mengetahui hal ini dari tanda-tanda berikut ini.
1. Ereksi mata
Tidak hanya di 'bawah' sana yang mulai ereksi, pupil mata mereka juga bisa menunjukkan tanda-tandanya. Pupil mata pria akan membesar, membuat bagian gelapnya nampak membesar ketika mereka mulai bergairah.
2. Lubang sabuk
Dia mengaitkan ibu jari tangan di lubang sabuknya. Yes, absolutly.. ini gerakan yang mungkin juga tidak dia sadari untuk membuat Anda memperhatikan gundukan di dekat lubang sabuk itu.
3. Hidungnya gatal
Tanda yang lain yaitu dia menyentuh hidungnya berulang kali. Sebuah penelitian yang dimuat di Journal of the Royal Society of Medicine menemukan bahwa ada keterkaitan antara syaraf di hidung mereka dengan sistem ereksi mereka.
4. Suaranya lebih dalam
Sebuah studi di tahun 2010 menemukan bahwa seseorang cenderung merendahkan nada bicaranya dan menggunakan suara yang lebih dalam ketika sedang bergairah.
5. Sentuhan di bahu Anda
Aksi mendekap dan menggosok-gosok bahu Anda bisa jadi tindakan tidak sadar sebagai simulasi dia menguasai tubuh Anda.
6. Posisi tangannya saat memeluk
Mungkin biasa saja ketika dia memeluk Anda, namun coba perhatikan posisi tangannya. Jika tangannya berada di balik pinggul Anda dan bergerak-gerak di sana, sepertinya dia ingin menyentuh Anda lebih jauh.
7. Gigit bibir
Ketika si dia nampak menggigit bibir sambil sesekali menggelengkan kepalanya, tidak perlu ragu lagi bahwa dia ingin bercinta dengan Anda. Seroang pria sedang merisaukan sesuatu yang sangat menggodanya jika melakukan gerakan tersebut
Minggu, 27 Maret 2011
Selasa, 22 Maret 2011
Ada Intelijen di Facebook dan Twitter
Badan Intelijen Negara (BIN) bakal berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memantau media jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter.
Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Sutanto menegaskan sebetulnya pemantauan terhadap maraknya jejaring sosial adalah urusan Kemenkominfo. Namun, jika ada yang bersifat membahayakan dan menyerang stabilitas negara, maka BIN bersama Kemenkominfo akan bekerja sama untuk melakukan pemantauan.
Yang membahayakan tentu kita pantau. Yang arahnya teror dan subversif tentu kita pantau. Datanya kita serahkan ke Menkominfo. Biar Menkominfo yang menentukan langkahnya. Bukan BIN yang mengambil langkah," ujar Sutanto saat ditemui usai rapat pembahasan RUU Intelejen di Komisi I DPR, Selasa (22/3/2011).
Maksud pemantauan itu, lanjut mantan Kapolri ini, bukan untuk memata-matai interaksi masyarakat di jejaring sosial. Hanya saja, BIN melakukan langkah antisipatif jika ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan jejaring sosial yang menggunakan untuk provokasi.
Kita memberikan peringatan dini terhadap instansi terkait. Kalau soal hukum ke Kepolisian, masalah penyelundupan ke Bea Cukai. Kita memperkuat supaya departemen terkait bisa berfungsi lebih kuat," tegasnya.
sumber yahoo.com
Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Sutanto menegaskan sebetulnya pemantauan terhadap maraknya jejaring sosial adalah urusan Kemenkominfo. Namun, jika ada yang bersifat membahayakan dan menyerang stabilitas negara, maka BIN bersama Kemenkominfo akan bekerja sama untuk melakukan pemantauan.
Yang membahayakan tentu kita pantau. Yang arahnya teror dan subversif tentu kita pantau. Datanya kita serahkan ke Menkominfo. Biar Menkominfo yang menentukan langkahnya. Bukan BIN yang mengambil langkah," ujar Sutanto saat ditemui usai rapat pembahasan RUU Intelejen di Komisi I DPR, Selasa (22/3/2011).
Maksud pemantauan itu, lanjut mantan Kapolri ini, bukan untuk memata-matai interaksi masyarakat di jejaring sosial. Hanya saja, BIN melakukan langkah antisipatif jika ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan jejaring sosial yang menggunakan untuk provokasi.
Kita memberikan peringatan dini terhadap instansi terkait. Kalau soal hukum ke Kepolisian, masalah penyelundupan ke Bea Cukai. Kita memperkuat supaya departemen terkait bisa berfungsi lebih kuat," tegasnya.
sumber yahoo.com
Jumat, 11 Maret 2011
Profesor Harvard Ingatkan Potensi Krisis di 2012
Krisis ekonomi global diprediksikan bakal terjadi kembali pada 2012. Hal ini sesuai dengan siklus krisis 15 tahunan salah satu tandanya adanya capital inflow.
Demikian diungkap Harpel Professor of Capital Formation and Growth Harvard University Jeffrey Frankel dalam acara acara IMF-BI-BKPM Joint Conference Coping with Asia's Large Capital Inflows in A Multi-Speed Global Economy, di Bali, Jumat (11/3).
"Kalau saya perhatikan, siklus (krisis) terjadi dalam periode 15 tahun sekali. Dan bila berdasarkan itu, kita akan menghadapi krisis kembali pada 2012," ungkapnya.
Ia menekankan agar negara-negara emerging market mewaspadai adanya potensi hal tersebut. Pasalnya, kecenderungan krisis ekonomi terjadi kerap berhubungan dengan derasnya aliran dana asing (capital inflow) ke negara berkembang.
Berdasarkan data yang dipaparkannya, kiris pertama kali terjadi pada tahun 1982 akibat capital inflow yang terjadi selama 6 tahun (1975-1981) sedangkan krisis kedua terjadi di Asia pada tahun 1997, dengan capital inflow yang juga terjadi selama 6 tahun (1990-1996).
Karenanya jika melihat data tersebut dia mengkhawatirkan akan adanya krisis global di 2012, mengingat arus modal asing tersebut sudah mulai masuk sejak 2003.
Selain itu, ia melihat bahwa laju inflasi pada sebagian besar negara-negara berkembang mulai memberi tekanan terhadap kondisi ekonomi masing-masing negara. "India, China, Indonesia, dan Singapura terancam overheating," ujarnya.
Dengan demikian, ia menghimbau agar negara-negara emerging market termasuk Indonesia untuk tetap mewaspadai kemungkinan adanya potensi tersebut. "Caution selalu menjadu pilihan yang tepat," jelasnya.
Sebagai informasi, berdasar data Institute of International Finance (IIF) yang disampaikan oleh Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, besar capital inflows yang akan masuk ke emerging market Asia mencapai sekitar US$400 miliar, yang diantaranya sekitar US$13-15 miliar akan masuk ke Indonesia.
Google Blokir Situs yang Tak Anda Sukai
Hasil pencarian Google kini bisa disesuaikan dengan preferensi setiap penggunanya. Opsi baru itu bisa memblokir situs yang tidak disukai dari hasil pencarian.
"Seringkali ketika pengguna mengklik sebuah hasil pencarian, ternyata bukan itu yang dicari. Bisa juga tak hanya hasil pencariannya tidak tepat, terkadang Anda mungkin tidak suka dengan situs yang ditampilkan, entah itu karena porno, kekerasan, atau kualitas situs yang rendah," terang Engineer Google untuk Search Quality, Amay Champaneria, melalui blog Google.
Engineer Google lain yang bernama Beverly Yang mengamini Champaneria dan menambahkan bahwa kini pengguna tak perlu lagi khawatir dengan keberadaan opsi baru. "Sekarang ketika Anda mengklik hasil pencarian dan kembali ke menu utama Google, Anda akan menemukan tautan baru di samping 'Cached' bertuliskan 'Block all example.com results," tulisnya.
Namun seperti dikutip dari Telegraph, Jumat (11/3/2011) meski semua pengguna akan melihat tautan baru tersebut, hanya mereka yang sudah melakukan sign-in yang bisa mengonfirmasi bahwa mereka ingin sebuah situs diblokir. Jika sebuah domain sudah diblokir, maka situs dengan domain tersebut tidak akan pernah lagi muncul dalam hasil pencarian di pelapor.
Untuk sementara, opsi pada Google Search ini baru tersedia untuk Google.com berbahasa Inggris dan mereka yang menggunakan browser Chrome 9+, Internet Explorer E8+ dan Firefox 3,5+. Google menjanjikan akan memperluasnya untuk Google berbagai bahasa dan browser lain.
Langganan:
Postingan (Atom)