Sabtu, 03 April 2010

Yahoo Mengelak Email Jurnalis Diserang

San Francisco Yahoo! raksasa Internet saingan Google, mengelak bahwa peretas (hacker) telah menyusup ke dalam jaringan emailnya dan mencoba masuk ke dalam akun para jurnalis asing di China pada Selasa (30/3) kemarin.

"Yahoo! mengutuk seluruh serangan dunia maya baik yang murni maupun terencana," kata juru bicara untuk perusahaan Internet AS itu menanggapi pertanyaan AFP.

"Kami bertekad untuk melindungi keamanan dan data pribadi pengguna dan kami mengambil langkah yang tepat dalam hal ini dari segala bentuk pelanggaran."

Juru bicara itu menolak untuk konfirmasi, membantah, atau berkomentar lebih spesifik mengenai kejadian itu.

Laporan penyusupan itu datang kurang dari 2 minggu setelah Google menghentikan sensor pencarian di mesin pencarinya di China yang dipuji oleh kelompok hak asasi, tetapi justru memantik reaksi kemarahan pemerintah China.

Raksasa Internet itu mengalihkan pengguna mesin pencari berbahasa China Google.cn di China daratan ke laman tanpa sensor di wilayah bekas koloni Inggris, Hong Kong.

Google mengatakan keputusannya untuk tidak lagi patuh pada aturan sensor China dari serangan dunia maya dan penyensoran yang dikatakannya berasal dari China.

China bereaksi cepat menanggapi perpindahan Google dan mengatakan "salah total" jika menghentikan penyensoran dan menyalahkan Beijing atas adanya serangan dunia maya yang disebut google menyasar akun email aktivis HAM di China.

Beijing dengan ketat mengendalikan konten online menggunakan sebuah system besar yang dijuluki "Great Firewall of China", menghilangkan informasi yang dinilai berbahaya seperti pornografi dan konten yang mengandung unsur kekerasan, dan juga isu politik yang sensitif.

Google mengatakan bahwa masalah dengan hasil pencarian dalam mesin pencari berbahasa Chinanya terbukti disebabkan oleh mesin sensor China.

"Apapun yang terjadi hari ini atas upaya menjegal Google.com.hk harus dipandang sebagai hasil dari adanya perubahan dalam the great firewall," ujar juru bicara Google dalam pernyataan di surat elektronik menanggapi daftar pertanyaan dari AFP.

"Bagaimanapun, menariknya lalu lintas pencarian kami di China sekarang kembali normal meskipun kami tak membuat perubahan apa pun pada akhirnya."

Google juga melaporkan layanan Internet mobilenya di China sebagian terjegal, tapi tidak diketahui apakah kesalahan teknis itu terkait adanya penyensoran di sana.

Kantor Berita Tiongkok Sebut Google Dipolitisasi


Menurut Xinhua, Google tanpa alasan menuduh pemerintah Tiongkok mendukung serangan para peretas atau hacker komputer.

Kantor berita Tiongkok telah menuduh perusahaan internet Google bertindak sebagai alat pemerintah Amerika dengan mengancam akan meninggalkan Tiongkok karena alasan penyensoran dan serangan cyber di negara itu.
Xinhua hari Minggu berkomentar bahwa Google benar-benar dipolitisasi serta berusaha merasuki budaya Tiongkok dan nilai-nilai rakyat Tiongkok.

Google pada Januari lalu mengumumkan sedang mempertimbangkan penutupan kegiatan mesin pencarinya dan berbagai operasi lain di Tiongkok karena isu-isu keamanan online dan peraturan sensor ketat oleh pemerintah Beijing.

Menurut Xinhua, Google tanpa alasan menuduh pemerintah Tiongkok mendukung serangan para peretas atau hacker komputer. Xinhua juga menuduh Google mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok.
Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan baru-baru ini bahwa pemerintah Amerika tidak terlibat karena perselisihan itu terbatas antara Google dan pemerintah Tiongkok.

Kisah Hacker di Balik Pendirian Facebook

Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg dituduh telah meretas (hacking) akun email pesaing dan wartawan. CEO situs jejaring sosial populer yang memiliki 400 juta pengguna itu dianggap sedikitnya melakukan dua pelanggaran.

Itu terungkap dalam laporan investigasi yang ditulis oleh BusinessInsider.com pada 5 Maret 2010. Setelah melakukan dua tahun investigasi, majalah itu mengklaim memiliki bukti peretasan oleh pendiri Facebook itu pada 2004.

Pertama adalah ketika Zuckerberg menemukan bahwa reporter dari koran Harvard "The Crimson" yang berniat menulis berita buruk tentang dirinya pada 2004. Dia menggunakan data login Facebook reporter untuk meretas akun mereka.

Kedua, BusinessInsider menuding Zuckerberg telah meretas akun pesaingnya di Harvard yang menuduhnya telah mencuri ide mereka untuk media jejaring sosial. Dia kemudian melakukan sabotase atas media jejaring sosial saingan yang tengah dibangun.

Sengketa itu bermula dari tuduhan tiga seniornya di Harvard, yakni Cameron Winklevoss, Tyler Winklevoss, dan Divya Narendra. Mereka menuding Zuckerberg bertujuan menyesatkan mereka bahwa dia akan membantu membangun jejaring sosial, HarvardConnection.com yang sudah dirintis sejak 2003. Yang terjadi sebaliknya, Zuckerberg mencuri ide mereka untuk membuat produk saingan hingga berlanjut di pengadilan.

Setelah Zuckerberg meluncurkan TheFacebook.com pada Februari 2004, Cameron, Tyler dan Divya merekrut sejumlah developer untuk membuat HarvardConnection. Pada pertengahan Mei 2004, ketiganya siap meluncurkan HarvardConnection yang kemudian berubah menjadi ConnectU.

Kemudian, editor "The Crimson" menerima email di inbox mereka dari Cameron Winklevoss, salah satu pendiri ConnectU. Email itu menyatakan bahwa TheFacebook.com yang dibuat oleh Zuckerberg telah menipu tim ConnectU.

Atas klaim mereka, reporter Crimson kemudian mengkonfirmasikan kepada Zuckerberg tentang tuduhan tersebut. Dia rupanya dapat meyakinkan kepada media tersebut bahwa jejaring sosial itu berbeda dengan rencananya membangun HarvardConnetion.com yang lebih fokus pada website untuk kencan.

Setelah berita itu muncul, tampak cemas bahwa "The Crimson" akan meneruskan kisah itu. Zuckerberg kemudian berhasil meyakinkan media kampus tersebut soal tuduhan negatif itu, sehingga "The Crimson" tak meneruskan berita tentang ini.

Namun, Winklevoss bersaudara kemudian mengirimkan pesan lagi kepada "The Crimson" bahwa di Harvard ada korban lain. Namanya, John Thomson yang juga mengaku bahwa Zuckerberg telah mencuri ide tampilan miliknya untuk TheFacebook yang disebutnya sebagai "Visualize Your Buddy."

sumber

Google Bertingkah Aneh Berubah Jadi Rasis

Google bertingkah aneh dengan menampilkan "mengapa orang-orang kulit hitam begitu jelek?" sebagai saran pencarian. Mengapa Google berubah jadi rasis seperti itu?

Saran pertanyaan itu muncul, jika pengguna internet mengetikkan kata "mengapa" dan Google akan menyarankan kalimat penuh sebagai salah satu saran yang mungkin ditulis.

Perusahaan itu memiliki penyaring yang hebat, dan dimaksudkan untuk menghilangkan saran yang buruk, tapi hacker tampaknya berhasil mendapatkan kontrol dan pengguna web yang menjadi korbannya.

Seorang pengguna di Inggris memberitahu masalah itu pada koran The Sun, yang kemudian memberitahu Google dan kesalahan itu telah diperbaiki.

Senin (22/3) pagi saran otomatis itu telah menghilang. Jika pengguna mengetik "mengapa" dalam bahasa Inggris mereka akan ditawarkan pilihan, termasuk "mengapa saya lelah" dan "mengapa kucing mendengkur".

Selain itu juga masih ada pertanyaan semacam "mengapa anak-anak Michael Jackson putih".

Seorang juru bicara perusahaan itu mengatakan: "Google Suggest merupakan fitur otomatis yang bertujuan untuk membuat pencarian lebih mudah dengan memberikan saran saat mengetik, berdasarkan apa yang orang lain telah mencari sebelumnya".

"Kami punya filter untuk menghilangkan saran yang tidak pantas, tetapi kadang-kadang saran ofensif bisa lolos."

Google pernah kontroversial sebelumnya. Google tahun lalu pada awalnya menolak menghapus link ke sebuah kartun yang menunjukkan First Lady AS Michelle Obama wajahnya diubah seperti simpanse, dengan alasan "kebebasan berekspresi"

5 Daya Tarik Pria di Mata Wanita

Apa yang membuat Anda tertarik saat pertama kali bertemu pasangan? Mungkin, penampilan fisik menggoda yang bisa bikin hati Anda 'kepincut' padanya.

Tapi, bagi wanita tidak hanya penampilan fisik yang mampu merebut hati mereka. Lima hal yang ada dari pria ini juga punya andil besar dalam memikat hati wanita.

1. Kecerdasan

Kepintaran pria, atau otak 'encer' yang dimiliki si dia menunjukkan kejantannya. Pengetahun serta Wawasan luas yang dimiliki pria bisa bikin wanita merasa kagum, dan bangga bisa menggandeng pria cerdas.

2. Selera humor

Pria dengan lelucon memiliki pesona tersendiri. Sebab, selera humor bisa menunjukkan pada wanita si dia bisa bersikap luwes dan tidak kaku.

3. Sebagai pelindung wanita

Memiliki sikap melindungi adalah salah satu sikap pria yang disukai wanita. Cara pria memperlakukan wanita, misalnya mengulurkan tangan untuk membantu wanita saat menuju tanjakan curam, atau sekadar merangkul, bisa membuat wanita tersenyum. Perhatian pria memang bisa membuat hati wanita berbunga-bunga.

4. Penampilan

Wanita menyukai pria yang pintar memadupadankan busana yang dikenakannya, dan mau merawat dirinya. Tapi, tidak berlebihan, lho. Jangan sampai, perawatan yang dijalani si dia lebih banyak dan lebih detil ketimbang Anda.

5. Aroma dan bentuk tubuh

Lekukan tubuh pria sangat berbeda dari wanita, tentu mampu membuat Anda deg-degan saat melihatnya. Postur tubuh ideal pria dengan perut rata, dan lengan kekar, tidak hanya terlihat seksi tapi juga dianggap bisa melindungi wanita. Selain bentuk tubuh, aroma tubuh pria juga bisa menggoda wanita
Perkembangan HTML5, standar halaman web generasi berikutnya, terus didorong oleh Google. Ilmuwan Google pun berhasil menggunakannya untuk menjalankan game Quake.

Seperti dikutip detikINET dari blog resmi Google Web Toolkit, Sabtu (3/4/2010), game tiga dimensi legendaris Quake berhasil dijalankan para peneliti Google dengan HTML5 saja.

Ya, game yang pada jamannya butuh sumber daya komputer cukup 'berat' itu kini bisa berjalan di browser internet. Dengan memanfaatkan HTML5, Quake bahkan berjalan tanpa plug in seperti Adobe Flash.

"Kami benar-benar terkejut saat melihat game itu mampu menembus 30 frame per second di laptop kami," tulis Chris Ramsdale dari tim Google Web Toolkit.

Quake yang digunakan adalah Quake II. Para peneliti di Google mengembangkannya dari Jake2, port Quake II ke Java, kemudian memanfaatkan Google Web Toolkit dan sejumlah teknologi lainnya.

Meski masih produk laboratorium, suksesnya eksperiman yang dilakukan ini menunjukkan potensi HTML5 yang cukup menarik. Selain untuk game, browser HTML5 pun akan bisa memutar video tanpa butuh plug in.

Untuk membuktikannya, para peneliti telah menampilkan sebuah video di YouTube. Selain itu, mereka juga berbagi kode di balik eksperimen itu.